Interbank
Market adalah pasar mata uang tertutup yang hanya diperuntukkan pelaku pasar
yang tergabung didalamnya. Pelaku pasar yang tergabung di Interbank Market
adalah Central Bank di seluruh dunia dan bank-bank besar dunia lainnya. Melalui
Interbank Market itulah seluruh bank-bank besar tersebut melakukan transaksi
tukar-menukar mata uang yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing.
Di
Interbank Market ini pada dasarnya seluruh pelaku pasar tersebut masing-masing
bebas memberikan nilai tukar penawaran mata uang yang dimilikinya ataupun yang
diinginkannya, karena pada akhirnya pelaku pasar lainnya lah yang akan
menentukan apakah nilai tukar yang ditawarkan tersebut bisa di terima atau
tidak.
Setiap
bank yang tergabung di Interbank Market umumnya menawarkan nilai tukar
penawarannya berdasarkan kondisi pasar saat itu dan kondisi internalnya
masing-masing. Atau dengan kata lain keputusan untuk mengeluarkan nilai tukar
penawarannya di Interbank Market adalah kebijakan independent masing-masing
bank tersebut.
Nah,
harga itu terlihat berubah-ubah setiap waktu sebenarnya terjadi karena pelaku
pasar di Interbank Market juga selalu merubah nilai penawaran mata uangnya
sesuai kondisi perdagangan yang terjadi, dan ketika ada pelaku pasar yang
menerima atau menyepakati nilai tukar yang ditawarkan tersebut lalu terjadi
transaksi maka tentu saja harga akan berubah.
Harga
atau nilai tukar di mana telah terjadi transaksi di Interbank Market inilah
yang di pakai secara umum sebagai patokan nilai tukar mata uang pada
perdagangan dan kegiatan bisnis lainnya di luar Interbank Market. Nah, ini juga
termasuk data nilai tukar mata uang yang ditampilkan di broker-broker
perdagangan forex online adalah harga yang sudah terbentuk di Interbank Market
tersebut.
Jadi
harga yang kita analisa sebenarnya adalah nilai tukar mata uang yang sudah
disepakati (terjadi transaksi) oleh salah satu atau beberapa pelaku pasar di
Interbank Market saat itu. Nah, harga ini kan asalnya dari nilai penawaran
bank-bank di Interbank Market, artinya harga tersebut menggambarkan sebagian
dari rentang nilai penawaran yang ditawarkan pelaku pasar di Interbank Market.
Mengapa hanya sebagian? Begini, harga ini kan nilai penawaran yang disepakati,
nah logikanya nilai penawaran sebenarnya itu sangat mungkin rentangnya lebih
lebar lagi kan?..... hehehehehe
Nah,
jika sebagai seorang analis kita melihat harga ini sebagai ‘nilai penawaran’
pelaku pasar di Interbank Market yang disepakati pelaku pasar lainnya, maka
langkah pertama analisa yang kita lakukan seharusnya adalah berusaha untuk
memproyeksikan range atau rentang dari ‘nilai penawaran’ pelaku pasar yang
paling memungkinkan saat ini lebih dulu sebelum melakukan langkah-langkah
analisa lainnya seperti menetapkan arah, menyusun strategy dan lain sebagainya.
Lalu
bagaimana kita dapat memproyeksikan kemungkinan dari range atau rentang ‘nilai
penawaran’ para pelaku pasar di Interbank Market tersebut?
Sebelum
kita menjawab pertanyaan ini maka ada baiknya kita mencoba untuk memahami
terlebih dahulu pola perilaku para pelaku pasar dalam bertransaksi di Interbank
Market. Nah, perilaku pelaku pasar dalam bertransaksi itu sebenarnya lebih
cenderung mengikuti kondisi perdagangan mata uang yang terjadi saat itu.
Singkatnya jika kondisi perdagangan di Interbank Market para pelaku pasar
cenderung untuk membeli ‘mata uang’ tertentu, maka hampir dapat dipastikan
nilai penawaran yang ditawarkan untuk mata uang tersebut akan terus meningkat
(menguat) saat itu. Dan begitu juga sebaliknya jika kondisi perdagangan di
Interbank Market para pelaku pasar cenderung untuk menjual ‘mata uang’
tertentu, maka hampir dapat dipastikan nilai penawaran yang ditawarkan untuk
mata uang tersebut akan terus menurun (melemah) saat itu.
Jadi
jika nilai penawaran yang ditawarkan pelaku pasar di Interbank Market terus
meningkat dan ada pelaku pasar yang bertransaksi di nilai penawaran tersebut
maka tentu saja harga juga akan terus meningkat. Begitu juga ketika nilai
penawaran yang ditawarkan terus menurun dan ada pelaku pasar yang bertransaksi
di nilai penawaran tersebut maka harga juga tentu saja akan terus menurun. Nah,
apa yang bisa kita simpulkan di sini bahwa ternyata nilai penawaran di
Interbank Market lah sebetulnya yang mengarahkan kemana harga akan bergerak,
asalkan ada pelaku pasar yang bertransaksi pada nilai penawaran tersebut.
Hal
ini tentunya dapat menjelaskan logika terbentuknya harga tertinggi (Highest
Price) dan harga terendah (Lowest Price) dalam periode waktu tertentu. Harga
Tertinggi (Highest Price) dalam periode waktu tertentu terbentuk karena pelaku
pasar tidak dapat menyepakati atau tidak mau bertransaksi ketika nilai
penawaran yang ditawarkan lebih tinggi dari harga tertinggi saat itu. Nah, mau
gak mau nilai penawaran tentunya harus berada di bawah harga tertinggi saat itu
agar pelaku pasar dapat menerimanya dan melakukan transaksi. Ketika nilai
penawaran diturunkan dan pelaku pasar menerimanya lalu terjadi transaksi maka
terbentuklah harga yang jika kita amati pada data harga (chart) terlihat berada
di bawah harga tertinggi saat itu.
Begitu
juga Harga Terendah (Lowest Price) pada periode waktu tertentu terbentuk karena
pelaku pasar tidak mau lagi menawarkan nilai penawaraan lebih rendah lagi dari
harga terendah saat itu. Nah, ketika ini terjadi maka tentu saja nilai
penawaran yang ditawarkan tentunya akan menjadi lebih tinggi dari harga
terendah saat itu. Dan ketika nilai penawaran di naikkan dan terjadi transaksi maka
terbentuklah harga yang jika kita amati pada data harga (chart) terlihat berada
di atas harga terendah saat itu.
Pergerakan
harga yang terjadi setelah harga tertinggi (Highest Price) atau harga terendah
(Lowest Price) terbentuk adalah pergerakan yang menggambarkan bagaimana proses
transaksi terjadi dalam suasana yang alot, karena pelaku pasar yang ingin
menukarkan mata uang yang dimilikinya dan pelaku pasar yang menawarkan
pertukaran mata uang tersebut akan saling berusaha untuk bertransaksi pada
harga yang paling menguntungkan pelaku pasar tersebut.
Pada
saat harga bergerak terus menaik, ini sebetulnya pergerakan yang menggambarkan
bagaimana proses transaksi terjadi dalam keadaan tidak seimbang, karena pelaku
pasar yang memiliki mata uang tertentu memegang kendali perdagangan sehingga
pelaku pasar ini terus menaikkan nilai penawarannya. Pelaku pasar ini terus
menaikkan nilai penawaran karena ‘tahu’ bahwa saat ini banyak pelaku pasar yang
membutuhkan mata uang yang dimilikinya tersebut. Selama pelaku pasar yang
membutuhkan mata uang tersebut mau menerima nilai penawaran yang ditawarkan
pelaku pasar yang memiliki mata uang tersebut maka harga tentunya akan terus
naik. Pergerakan naik ini akan berhenti ketika pelaku pasar yang membutuhkan
mata uang tersebut tidak dapat lagi menerima nilai penawaran yang ditawarkan
saat itu.
Begitu
juga saat harga terus menurun, ini sebetulnya pergerakan yang menggambarkan
bagaimana proses transaksi terjadi dalam keadaan tidak seimbang juga, karena
pelaku pasar yang memiliki mata uang tertentu cenderung untuk menukarkan mata
uang yang dimilikinya tersebut sehingga pelaku pasar ini menawarkan nilai
penawaran yang terus menurun agar pelaku pasar lain terus tertarik untuk
melakukan transaksi. Nah, pergerakan turun ini akan berhenti ketika pelaku
pasar yang menawarkan tersebut tidak sanggup menawarkan nilai penawaran yang
lebih rendah lagi dari harga terendah yang terbentuk saat itu.
Nah,
kembali kepada pertanyaan di atas, lantas bagaimana caranya kita memproyeksikan
rentang nilai penawaran pelaku pasar di Interbank Market tersebut? Dari
pembahasan di atas maka harga tertinggi dan harga terendah yang terjadi pada
periode waktu tertentu adalah satu-satunya batasan yang dapat kita gunakan
untuk menggambarkan rentang nilai penawaran pelaku pasar di Interbank Market.
Rentang nilai penawaran berdasarkan harga tertinggi dan harga terendah ini adalah
nilai penawaran di Interbank Market yang disepakati pelaku pasar, dan kita tahu
bahwa rentang nilai penawaran sesungguhnya yang terjadi pada periode waktu
tersebut pastinya lebih lebar dari rentang harga tertinggi dan harga terendah
tersebut.
sumber : kgforexworld.com
“Kebanyakan mereka tidak mau mempelajari konsep dasar, yang notabene hanya bisa diperoleh dengan belajar (membaca) dan saya pikir seorang champ tidak akan melakukan sesuatu yang dilakukan banyak orang kan?” ~ KG
0 komentar:
Post a Comment