Topik
tentang ikhlas selalu jadi bahan menarik untuk di bahas. Bahasannya kadang bisa
menghasilkan sebuah buku tebal ratusan bahkan ribuan halaman.
Kenapa
menarik? Penyebabnya karena defenisi yang berkembang di orang-orang
berbeda-beda atau gak jelas lah atau di buat mengambang. Karena jika
defenisinya jelas maka topik tersebut pasti sudah tidak menarik lagi untuk di
bahas.
Ikhlas
selalu di hubungkan dengan 'nilai' dari sebuah perbuatan.
"Berbuat
sesuatu harus ikhlas karena Tuhan".
"Memberi
itu kudu ikhlas".
"Menolong
itu harus ikhlas tanpa pamrih".
"Hanya
orang-orang ikhlas yang akan selamat".
Dan
banyak lagi ungkapan-ungkapan yang sering kita dengar atau diperdengarkan pada
kita tentang ikhlas. Topik ikhlas ini kebetulan banyak di ungkapkan dalam
kitab-kitab suci dan dikaitkan dengan perilaku dan ibadah, sehingga semakin
menjadikan Ikhlas sebagai sebuah topik maha penting.
Saking
pentingnya, para pemikir membahas topik ini sedemikian rupa berdasarkan
pemahamannya lah. Apa yang terjadi kemudian? Topik ini menjadi topik yang
justru semakin menarik. Kenapa? Karena pengertiannya menjadi berkembang
kemana-mana dan semakin gak jelas.
Nah,
apa dampaknya bagi kita yang awam ini? Kita yang awam ini justru jadi
menganggap atau berpersepsi ikhlas ini adalah sesuatu yang rumit dan sulit
untuk dilakukan.
"Susah
euy ihklas tuh ternyata"
"Butuh
latihan dan tempaan yang hebat untuk bisa ikhlas euy"
Dan
banyak lagi lah ungkapan yang menggambarkan seolah-olah ikhlas itu sesuatu yang
sangat sulit untuk di capai manusia. Dampaknya, yaaaa topik ini mrnjadi semakin
menarik dan eksklusif lah. Hehehehe....
Lalu
pengertian ikhlas itu bagaimana sih sebenarnya?
Ikhlas
itu sebenarnya sederhana sekali pengertiannya dan sangaaaaat mudah untuk
dilakukan. Ikhlas itu artinya kita melakukan sesuatu secara spontan karena
memahami itulah yang seharusnya atau semestinya kita lakukan sebagaimana tugas
kita sebagai manusia.
Contoh,
kita membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan lah. Entah mobilnya
mogok di jalan, ban kempes, terjatuh, sakit, rumahnya kebanjiran, gak punya
makanan, gak punya kerjaan dan lain sebagainya.
Nah,
ketika kita membantu orang tersebut secara spontan, dan spontanitas ini muncul
di karenakan kita memahami bahwa 'membantu' orang tersebut adalah sesuatu yang
memang seharusnya kita lakukan sebagai manusia yang bertugas menjaga dan
memelihara alam semesta, maka tindakan kita itu dinamakan tindakan atau
perbuatan yang ikhlas.
Kita
membantunya gak pake mikir macam-macam atau berprasangka macam-macam. Kagak
pakai lama. Kagak mempertimbangkan ini itu. Yang ada di kesadaran atau pikiran
kita sederhana saja "ni orang perlu di bantu dan saya harus membantunya
sesuai kemampuan atau kapasitas yang saya miliki", lalu anda action atau
bertindak.
Jadi
untuk bisa ikhlas ya gak ribet-ribet amat sebenarnya. Dengan kita memahami
tugas kita sebagai manusia dan mengaplikasikannya di seluruh kehidupan kita
yaaaaa udah otomatis lah tindakan atau perbuatan kita tersebut adalah perbuatan
yang ikhlas. Sesimple ini ikhlas tuh seebenarnya.. jadi jangan di bikin rumit.
Detailnya
begini deh:
Jika
anda MENYADARI dengan seyakin-yakinnya bahwa anda adalah ciptaan Sang Maha
Pencipta, dan anda mengetahui kenapa anda di ciptakan oleh Sang Maha Pencipta,
maka anda akan mengetahui dan memahami TUGAS anda sebagai manusia.
Apa
tugas manusia? Sebagai Pemimpin di alam semesta yang bertugas menjaga dan
memelihara alam semesta. Alam semesta kan luas? hehe di manapun anda berada
itulah alam semesta anda saat itu, jadi jaga dan pelihara segala sesuatu yang
ada di sekitar anda saat itu. Kalau di situ ada orang ya jangan buat orang
tersebut marah, sedih, kesal, tersinggung dan sebagainya. Kalau di situ ada
tanaman ya jaga jangan sampai rusak atau mati tanpa bermanfaat. Intinya jaga
dan pelihara alam semesta anda saat itu menjadi lingkungan yang nyaman.
Nah,
jika anda tahu tugas anda, maka tentunya anda akan melakukan segala sesuatu di
kehidupan anda sehari-hari dari bangun tidur hingga tidur lagi semuanya
berlandaskan tugas tersebut kan?
Jika
dasar atau landasan anda dalam melakukan segala sesuatu di kehidupan
sehari-hari adalah untuk melaksanakan tugas anda tersebut, maka bukankah itu
berarti bahwa anda sedang melakukan tugas yang di perintahkan oleh Sang Maha
Pencipta.
Berdasarkan
defenisi, perbuatan yang Ikhlas artinya kita melakukan perbuatan tersebut
adalah semata-mata untuk menjalankan perintah Sang Maha Pencipta.
So,
bukankah ini berarti bahwa dengan memahami tugas kita sebagai manusia, lalu
kita menjalani kehidupan yang kita lalui ini untuk mengaplikasikan tugas
tersebut, maka kehidupan yang kita jalani sudah otomatis berlandaskan
nilai-nilai keikhlasan? Gak perlu ribet-ribet lagi setiap saat 'meluruskan
niat' kan? Atau was-was dan khawatir perbuatan kita gak mengandung nilai
keikhlasan.
Semoga bermanfaat.
KG
sumber : KG Daily Forex Analysis
“Kebanyakan mereka tidak mau mempelajari konsep dasar, yang notabene hanya bisa diperoleh dengan belajar (membaca) dan saya pikir seorang champ tidak akan melakukan sesuatu yang dilakukan banyak orang kan?” ~ KG
0 komentar:
Post a Comment