Wednesday 22 June 2016

Ikhlas by KG

Topik tentang ikhlas selalu jadi bahan menarik untuk di bahas. Bahasannya kadang bisa menghasilkan sebuah buku tebal ratusan bahkan ribuan halaman.

Kenapa menarik? Penyebabnya karena defenisi yang berkembang di orang-orang berbeda-beda atau gak jelas lah atau di buat mengambang. Karena jika defenisinya jelas maka topik tersebut pasti sudah tidak menarik lagi untuk di bahas.

Ikhlas selalu di hubungkan dengan 'nilai' dari sebuah perbuatan.

"Berbuat sesuatu harus ikhlas karena Tuhan".
"Memberi itu kudu ikhlas".
"Menolong itu harus ikhlas tanpa pamrih".
"Hanya orang-orang ikhlas yang akan selamat".

Dan banyak lagi ungkapan-ungkapan yang sering kita dengar atau diperdengarkan pada kita tentang ikhlas. Topik ikhlas ini kebetulan banyak di ungkapkan dalam kitab-kitab suci dan dikaitkan dengan perilaku dan ibadah, sehingga semakin menjadikan Ikhlas sebagai sebuah topik maha penting.

Saking pentingnya, para pemikir membahas topik ini sedemikian rupa berdasarkan pemahamannya lah. Apa yang terjadi kemudian? Topik ini menjadi topik yang justru semakin menarik. Kenapa? Karena pengertiannya menjadi berkembang kemana-mana dan semakin gak jelas.

Nah, apa dampaknya bagi kita yang awam ini? Kita yang awam ini justru jadi menganggap atau berpersepsi ikhlas ini adalah sesuatu yang rumit dan sulit untuk dilakukan.

"Susah euy ihklas tuh ternyata"
"Butuh latihan dan tempaan yang hebat untuk bisa ikhlas euy"

Dan banyak lagi lah ungkapan yang menggambarkan seolah-olah ikhlas itu sesuatu yang sangat sulit untuk di capai manusia. Dampaknya, yaaaa topik ini mrnjadi semakin menarik dan eksklusif lah. Hehehehe....

Lalu pengertian ikhlas itu bagaimana sih sebenarnya?

Ikhlas itu sebenarnya sederhana sekali pengertiannya dan sangaaaaat mudah untuk dilakukan. Ikhlas itu artinya kita melakukan sesuatu secara spontan karena memahami itulah yang seharusnya atau semestinya kita lakukan sebagaimana tugas kita sebagai manusia.

Contoh, kita membantu orang lain yang sedang mengalami kesulitan lah. Entah mobilnya mogok di jalan, ban kempes, terjatuh, sakit, rumahnya kebanjiran, gak punya makanan, gak punya kerjaan dan lain sebagainya.

Nah, ketika kita membantu orang tersebut secara spontan, dan spontanitas ini muncul di karenakan kita memahami bahwa 'membantu' orang tersebut adalah sesuatu yang memang seharusnya kita lakukan sebagai manusia yang bertugas menjaga dan memelihara alam semesta, maka tindakan kita itu dinamakan tindakan atau perbuatan yang ikhlas.

Kita membantunya gak pake mikir macam-macam atau berprasangka macam-macam. Kagak pakai lama. Kagak mempertimbangkan ini itu. Yang ada di kesadaran atau pikiran kita sederhana saja "ni orang perlu di bantu dan saya harus membantunya sesuai kemampuan atau kapasitas yang saya miliki", lalu anda action atau bertindak.

Jadi untuk bisa ikhlas ya gak ribet-ribet amat sebenarnya. Dengan kita memahami tugas kita sebagai manusia dan mengaplikasikannya di seluruh kehidupan kita yaaaaa udah otomatis lah tindakan atau perbuatan kita tersebut adalah perbuatan yang ikhlas. Sesimple ini ikhlas tuh seebenarnya.. jadi jangan di bikin rumit.

Detailnya begini deh:

Jika anda MENYADARI dengan seyakin-yakinnya bahwa anda adalah ciptaan Sang Maha Pencipta, dan anda mengetahui kenapa anda di ciptakan oleh Sang Maha Pencipta, maka anda akan mengetahui dan memahami TUGAS anda sebagai manusia.

Apa tugas manusia? Sebagai Pemimpin di alam semesta yang bertugas menjaga dan memelihara alam semesta. Alam semesta kan luas? hehe di manapun anda berada itulah alam semesta anda saat itu, jadi jaga dan pelihara segala sesuatu yang ada di sekitar anda saat itu. Kalau di situ ada orang ya jangan buat orang tersebut marah, sedih, kesal, tersinggung dan sebagainya. Kalau di situ ada tanaman ya jaga jangan sampai rusak atau mati tanpa bermanfaat. Intinya jaga dan pelihara alam semesta anda saat itu menjadi lingkungan yang nyaman.

Nah, jika anda tahu tugas anda, maka tentunya anda akan melakukan segala sesuatu di kehidupan anda sehari-hari dari bangun tidur hingga tidur lagi semuanya berlandaskan tugas tersebut kan?

Jika dasar atau landasan anda dalam melakukan segala sesuatu di kehidupan sehari-hari adalah untuk melaksanakan tugas anda tersebut, maka bukankah itu berarti bahwa anda sedang melakukan tugas yang di perintahkan oleh Sang Maha Pencipta.

Berdasarkan defenisi, perbuatan yang Ikhlas artinya kita melakukan perbuatan tersebut adalah semata-mata untuk menjalankan perintah Sang Maha Pencipta.

So, bukankah ini berarti bahwa dengan memahami tugas kita sebagai manusia, lalu kita menjalani kehidupan yang kita lalui ini untuk mengaplikasikan tugas tersebut, maka kehidupan yang kita jalani sudah otomatis berlandaskan nilai-nilai keikhlasan? Gak perlu ribet-ribet lagi setiap saat 'meluruskan niat' kan? Atau was-was dan khawatir perbuatan kita gak mengandung nilai keikhlasan.

Semoga bermanfaat.

KG

sumber : KG Daily Forex Analysis


“Kebanyakan mereka tidak mau mempelajari konsep dasar, yang notabene hanya bisa diperoleh dengan belajar (membaca) dan saya pikir seorang champ tidak akan melakukan sesuatu yang dilakukan banyak orang kan?” ~ KG

0 komentar:

Post a Comment