Monday 27 June 2016

Berbagi (bagian III) by Alm FB

Dengan bantuan MA kita sudah dapat melihat dari beberapa titik acuan kecenderungan pergerakan harga yang terjadi. Tetapi kita juga perlu mengetahui kekuatan pergerakan harga yang terjadi dari titik-titik acuan tersebut. Di thread ini KG mencontohkan bagaimana kita dapat menggunakan Standard Deviasi untuk mengukur kekuatan pergerakan harga. Apa yang dimaksud dengan Standard Deviasi ? Standard Deviasi itu sederhananya adalah akar dari rata-rata kuadrat selisih data dengan mean-nya (rata-rata nya). hahahahaha pusing kan istilahnya... saya juga pusing awalnya maklum pendidikannya perhotelan sih dulu hahahahahahahahahaha Tapi biar saya ngerti dan gak pusing saya coba defenisikan dengan bahasa yang saya mengerti setelah baca beberapa buku statistik. Pokoknya yang kebayang ama saya SD itu adalah nilai probability yang mewakili batas-batas penyebaran data pada sekelompok data yang diamati.

Kita lanjut dulu deh, hehehehehe KG di thread ini memperkenalkan penggunaan Bollinger Bands untuk mengetahui kekuatan pergerakan harga. BB sebetulnya adalah Moving Average indicator yg dilengkapi dengan batas standard deviasi yang bisa kita set. Pada indicator BB tersebut middle band nya itu sebetulnya sama dengan Moving Average, Upper Band nya adalah batas Standard deviasi atas atau positif dan Lower band nya adalah batas standard deviasi bawah atau negatif. Nah di BB ini yang perlu kita mengerti adalah arti nilai standard deviasinya. Nilai SD ini bisa kita isi dengan nilai berapa saja. Saya coba ringkas pengertian yang saya pahami dari beberapa nilai SD adalah sbb:

* Nilai SD 1 artinya penyebaran data diantara level SD +1 dan SD -1 probabilitynya adalah 68,27%.
* Nilai SD 2 artinya penyebaran data diantara level SD +2 dan SD -2 probabilitynya adalah 95.45%.
* Nilai SD 3 artinya penyebaran data diantara level SD +3 dan SD -3 probabilitynya adalah 99.73%.

Kita gak akan ngomongin statistik, tapi dari nilai Standard Deviasi ini yang paling penting adalah nilai SD 1. Kenapa penting? karena ada defenisi dalam statistik yang menyatakan bahwa sekelompok data yang terdistribusi secara normal maka datanya akan menyebar atau terdistribusi dalam batas SD +1 dan SD -1. Defenisi ini yang dengan jeli dimanfaatkan KG untuk membantu analisa chart disepanjang thread ini.

Harga bergerak acak, kadang normal kadang gak normal secara defenisi standard deviasi. Atau kerennya kita sering menggunakan istilah Trending dan Consolidation yang secara matematis istilah ini di luaran sana kabur banget pengertiannya (Kebanyakan yang saya tahu orang cuman bisa ngomong trending atau consolidation tapi gak bisa menjelaskannya secara matematis atau pengertian yang baku). Tetapi KG di thread ini membuatnya terukur dan baku.

KG mengajarkan pada kita bahwa harga selalu bergerak berirama secara teratur yaitu Trending - Consolidation - trending - consolidation. dan KG dengan sangat jenius menggunakan batas SD 1 itu tadi untuk mendefenisikan pergerakan Trending dan Consolidation tersebut. Jadi kalo harga bermain di luar SD +1 atau SD -1 kita menyebutnya Trending dan jika harga bermain diantara SD +1 dan SD -1 kita menyebutnya Consolidation (Flat).

Informasi apa yang kita peroleh berdasarkan kondisi harga pada area SD +/- 1 ini atau kondisi trending dan flat tadi ? KG menjelaskan bahwa jika harga bergerak normal artinya transaksi yang terjadi di market adalah normal maka harga akan bermain di area SD +/- 1 dari BB acuan yang kita amati.Dan KG juga bilang bahwa jika harga bergerak dan bermain di luar batas SD +/-1 artinya kondisi harga berdasarkan BB acuan tersebut adalah ubnormal (tidak Normal). Kondisi tidak normal terjadi karena adanya ketidakseimbangan dalam transaksi yang terjadi di Market, maksudnya karena buyers atau sellers mendominasi transaksi yang terjadi.

Dari sinilah Rules KG berasal, Logikanya kan ketika kondisi ubnormal terjadi dimana buyers atau sellers menguasai market maka ketika kemudian kondisi nya berubah jadi normal itu artinya dominasi di market mulai berimbang. jadi kita masuk di BB yang mengalami kondisi Flat setelah sebelumnya Trending dengan asumsi bahwa harga memasuki kondisi normal dari kondisi yang ubnormal sebelumnya.

Semoga membantu

Alm. FB

sumber : forexindo


“Kebanyakan mereka tidak mau mempelajari konsep dasar, yang notabene hanya bisa diperoleh dengan belajar (membaca) dan saya pikir seorang champ tidak akan melakukan sesuatu yang dilakukan banyak orang kan?” ~ KG

0 komentar:

Post a Comment