Saturday 4 June 2016

Pedagang vs Spekulan by Kang Gun

SENTIMENT PELAKU PASAR

Sentiment Pelaku Pasar yang saya maksudkan disini adalah mayoritas jenis transaksi yang dilakukan pelaku pasar dalam periode waktu tertentu. Jadi ketika kita mengamati, menghitung dan mengetahui transaksi mayoritas yang dilakukan pelaku pasar dalam periode waktu tertentu artinya kita mengetahui Sentiment atau kecenderungan jenis transaksi pelaku pasar yang mendominasi transaksi di pasar mata uang dalam periode waktu tersebut. Sentiment Pelaku Pasar ini kita hitung dengan cara membandingkan harga di awal periode waktu terhadap harga di akhir periode waktu yang diamati. Jadi jika harga di akhir periode waktu lebih besar daripada harga di awal periode waktu yang diamati maka kita mendefenisikan Sentiment Pelaku Pasar di periode waktu tersebut Sentiment-nya didominasi Buyers (Pembeli) dan sebaliknya jika harga di akhir periode waktu lebih kecil daripada harga di awal periode waktu yang diamati maka kita mendefenisikan Sentiment Pelaku Pasar di periode waktu tersebut Sentiment-nya didominasi Sellers (Penjual). 

Dalam menentukan sentiment pelaku pasar maka periode waktu yang digunakan untuk mengamati dan menghitung sentiment ini menjadi sangat penting. Mengapa? Karena periode waktu yang digunakan harus mampu mencakup dan mewakili perilaku pelaku-pelaku pasar dalam bertransaksi di pasar mata uang secara keseluruhan. Pasar mata uang seperti kita ketahui secara teknis beroperasi selama 24 jam sehari meskipun waktu operasional pasar mata uang di setiap negara sebetulnya hanya beroperasi 8 sampai 10 jam sehari saja. Tetapi karena waktu operasional setiap pasar mata uang di setiap negara berbeda-beda waktu Open dan Closed-nya serta karena seluruh pasar mata uang di setiap negara ini berhubungan langsung satu dengan lainnya maka jika di runut sebetulnya secara teknis waktu operasional pasar mata uang di seluruh dunia itu beroperasi selama 24 jam penuh sehari. Jadi meskipun pasar mata uang di negara Amerika Serikat tutup maka di belahan bumi lain pada saat yang sama tetap ada pasar mata uang di sebuah negara yang masih yang beroperasi.

Karena banyaknya negara di dunia maka itu juga berarti pasar mata uang yang terlibat langsung dalam perdagangan mata uang menjadi sangat banyak dan secara teknis ini akan menyulitkan pengamatan. Nah, dalam analisa umumnya pelaku pasar hanya memfokuskan pengamatannya terhadap 5 buah pasar mata uang terbesar saat ini yaitu Market London, Market New York, Market Frankfurt, Market Tokyo dan Market Sydney yang jika di runut waktu Open dan Closed-nya maka ke lima market ini juga beroperasi 24 jam penuh, jadi secara teknis pengamatan di ke lima market ini cukup untuk mewakili pergerakan nilai tukar mata uang yang terjadi di seluruh pasar mata uang dunia.

Nah, berdasarkan perilaku operasional pelaku pasar tadi maka periode waktu 24 jam terakhir adalah periode waktu yang seringkali digunakan para analis pergerakan harga untuk mengamati dan menganalisa kecenderungan pergerakan harga setiap harinya (Intraday Analysis). Mengapa? Karena dalam periode waktu 24 jam terakhir tersebut data pergerakan harga yang terjadi saat seluruh pasar mata uang beroperasi di seluruh dunia sudah tercakup seluruhnya. Artinya jika data pergerakan harga selama 24 jam terakhir digunakan sebagai bahan pengamatan dan analisa maka data yang tersedia sudah cukup untuk mewakili data-data pergerakan harga yang terjadi di seluruh dunia saat masing-masing pasar di setiap negara beroperasi. Selain periode waktu 24 jam terakhir, dalam Analisa Intraday (Harian) para analys juga seringkali mengunakan waktu Open dan Closed lima market terbesar tadi setiap harinya untuk mengamati dan menganalisa pergerakan harga. Hal ini sangat beralasan karena bagaimanapun juga kita semua memahami bahwa pergerakan harga terjadi karena adanya transaksi-transaksi yang dilakukan para pelaku pasar, dan pelaku pasar tersebut melakukan transaksinya tentu saja saat market-market tersebut beroperasi. Jadi sangatlah beralasan jika banyak analyst memfokuskan pengamatan dan juga melakukan analisa terhadap waktu Open dan Closed lima market terbesar tersebut untuk melihat, mengamati dan mengukur Sentiment Pelaku Pasar di setiap Market Session.

ANALYST DENGAN PRINSIP SEORANG 'PEDAGANG'    
Seorang analyst yang menggunakan prinsip 'Pedagang' akan mengamati dan menghitung terlebih dahulu Sentiment Pelaku Pasar untuk menentukan jenis transaksi yang akan dilakukannya. Mengapa? karena seorang analyst dengan prinsip 'Pedagang' beranggapan bahwa transaksi yang dilakukannya akan memiliki probabilitas tinggi untuk sejalan atau searah dengan kecenderungan arah pergerakan harga jika transaksi yang dilakukannya searah dengan Sentiment Pelaku Pasar. Dan ini sangat beralasan karena seperti kita ketahui kemana kecenderungan arah harga akan bergerak sepenuhnya tergantung pada akumulasi terbesar jenis transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar dalam periode waktu tertentu.

Seorang analyst dengan prinsip 'pedagang' selalu melakukan transaksi searah dengan Sentiment Pelaku Pasar. Prinsip-prinsip dasar dalam bertransaksi yang digunakan seorang analyst dengan prinsip 'Pedagang' di pasar mata uang adalah sebagai berikut:

1. Mereka akan melakukan transaksi BUY di harga terendah saat Sentiment Pelaku Pasar didominasi oleh BUYERS.
2. Mereka akan melakukan transaksi SELL di harga tertinggi saat Sentiment Pelaku Pasar didominasi oleh SELLERS.

Kedua prinsip ini terlihat mudah tetapi menjadi cukup sulit ketika kita melakukannya dalam transaksi yang kita lakukan. Kesulitan muncul karena kita tidak pernah tahu dimana harga terendah akan terbentuk saat Sentiment Pelaku Pasar dikuasai Buyers dan dimana harga tertinggi akan terbentuk saat Sentiment Pelaku Pasar dikuasai Sellers. Nah, yang bisa kita lakukan hanyalah mencoba menentukan area-area yang mungkin menjadi area dimana harga terendah akan terbentuk saat Sentiment Pasar didominasi buyers atau menentukan area-area yang mungkin menjadi area dimana harga tertinggi akan terbentuk saat Sentiment Pasar didominasi sellers. Pengetahuan dan pemahaman terhadap perilaku pelaku pasar dalam bertransaksi serta kemampuan analisa teknikal akan memegang peranan penting pada seorang analyst untuk dapat memperkirakan area-area tersebut.

Lalu di mana saja area-area yang mungkin menjadi area terbentuknya harga tertinggi ketika pasar didominasi Sellers dan di mana harga terendah akan terbentuk ketika pasar didominasi Buyers? Secara teknis dengan menggabungkan pemahaman perilaku pelaku pasar dan analisa teknikal secara statistis atau matematis maka seorang seorang analyst akan menentukan dan mengidentifikasi area-area yang mungkin menjadi area-area tersebut di area harga:

1. Tertinggi (highest) atau terendah (lowest) selama periode waktu yang diamati.
2. Rata-rata (means) dari data harga selama periode waktu yang diamati.
3. Nilai tengah (Median) dari data harga selama periode waktu yang diamati.
4. Modus atau level harga yang paling banyak dilalui pergerakan harga selama periode waktu yang diamati.
5. Garis Regressi Linear dari data harga selama periode waktu yang diamati.
6. Open dan Closed session market yang aktif sebelumnya dan open market yang aktif saat ini.

Keenam area harga ini bagi seorang analyst pergerakan harga yang menggunakan prinsip 'Pedagang" akan menjadi area-area dimana ketika harga bergerak ke area-area tersebut dirinya akan memfokuskan pengamatan untuk menentukan dan memutuskan apakah transaksi akan mereka lakukan atau tidak. Sebenarnya masih banyak lagi metoda perhitungan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan area-area tersebut, tetapi bagi saya 6 area tersebut secara teknis sudah cukup mewakili.

ANALYST DENGAN PRINSIP SEORANG 'SPEKULATOR'
Seorang analyst yang menggunakan prinsip 'Spekulator' dalam bertransaksi membutuhkan lebih banyak informasi untuk menentukan jenis transaksi yang akan dilakukannya. Mengapa? Karena seorang analyst dengan prinsip 'Spekulator' memiliki prinsip-prinsip transaksi yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang digunakan seorang analyst dengan prinsip 'Pedagang'. Prinsip-prinsip seorang analyst dengan prinsip seorang 'Spekulator' dalam bertransaksi adalah:

1. Mereka akan melakukan transaksi BUY di area harga terendah saat Sentiment Pelaku Pasar didominasi oleh SELLERS.
2. Mereka akan melakukan transaksi SELL di area harga tertinggi saat Sentiment Pelaku Pasar didominasi oleh BUYER.

Apa yang mereka lakukan dalam bertransaksi tersebut di kenal dengan istilah "Counter Trend Transactions", karena transaksi yang mereka lakukan selalu berlawanan dengan kecenderungan mayoritas transaksi yang terjadi pada periode waktu yang diamati. Apa yang mereka lakukan bukanlah hal terlarang dalam strategy transaksi di Pasar Mata Uang, tetapi strategy ini seringkali dihindari analyst dengan prinsip 'Pedagang' karena resikonya menurut pemahaman mereka terlalu besar untuk diterapkan dikarenakan faktor-faktor dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk menetapkan di mana kemungkinan area harga tertinggi terjadi ketika Buyers mendominasi transaksi atau kemungkinan area harga terendah terjadi ketika Sellers mendominasi transaksi pada periode waktu tertentu sifatnya terlalu subjective dan memiliki probabilitas besar untuk gagal atau harga bergerak berlwanan dengan arah transaksi yang dilakukan.

Seorang analyst dengan prinsip 'Spekulator' sebetulnya memahami betul alasan-alasan tersebut, tetapi analyst dengan prinsip 'Spekulator' memiliki sudut pandang berbeda dalam menyikapi apa-apa yang dihindari analyst dengan prinsip 'Pedagang' karena seorang analyst 'Spekulator' berangapan bahwa area yang dianggap berbahaya oleh analyst dengan prinsip 'Pedagang' adalah area yang paling menguntungkan untuk melakukan transaksi. Perbedaan sudut pandang inilah juga yang membuat teknik pengamatan, pengukuran dan analisa seorang analyst type 'Spekulator' jauh berbeda dan terkesan lebih rumit dibandingkan dengan analyst type 'Pedagang'. Analyst dengan prinsip 'Spekulator' bukanlah type penjudi yang mengandalkan keputusan yang dibuatnya berdasarkan faktor untung-untungan tetapi mereka melakukan pendekatan-pendekatan rasional berdasarkan beberapa sudut pandang baik dari sisi analisa teknikal (statistis dan matematis), perilaku pelaku pasar maupun psikologi massa dalam menentukan area-area yang mungkin menjadi area harga tertinggi saat Buyers menguasai transaksi atau harga terendah saat Sellers menguasai transaksi yang terjadi dalam periode waktu yang diamatinya.

KANG GUN

sumber : kgforexworld.com


“Kebanyakan mereka tidak mau mempelajari konsep dasar, yang notabene hanya bisa diperoleh dengan belajar (membaca) dan saya pikir seorang champ tidak akan melakukan sesuatu yang dilakukan banyak orang kan?” ~ KG

0 komentar:

Post a Comment