Harga
yg kita terima melalui broker ini adalah harga standard yg dikeluarkan lembaga
tertentu seperti reuters, bloomberg etc
yang melayani transaksi antar bank yang terjadi di pasar yg kita sebut
sebagai Interbank Market.. Jadi harga standard itu lah yg kemudian di gunakan
bank-bank untuk menentukan rate di banknya masing masing. Bank-bank ini kan
melayanin nasabah-nasabahnya. Nasabah bank bank ini kan banyak tuh.. ada
nasabah personal, brokers yg kita pakai buat trading online, fund dsb
Broker
yg kita pakai buat trading online itu menggunakan rate yg ditawarkan tempat
bank dia menginduk, tapi nyampe ke kita tentunya sudah di mark up lah, kan
mereka juga perlu selisih buat keuntungan mereka. Dari sini kita bisa lihat
bahwa pengaruh entry yg kita lakukan itu tidak secara langsung mempengaruhi perubahan
harga, yang mempengaruhi langsung perubahan harga adalah transaksi antar bank
yg terjadi di interbank market.
Jadi
kalau mau disimulasikan secara sederhana di interbank market itu bayangin
bank-bank menampilkan Nilai Penawaran Jual dan Beli setiap pasangan mata uang
berdasarkan kebijakannya masing-masing. Jadi Nilai Penawaran jual dan beli yg
mereka pajang sangat mungkin berbeda-beda. Misalkan ada bank CoratCoret butuh
mata uang YEN dan ingin menukarkan matauang USD yg dimilkinya dengan YEN, maka
dia akan mencari bank-bank yg menawarkan USDJPY paling tinggi dong... bener
nggak? begitu juga sebaliknya jika bank CoratCoret pengen menukarkan mata uang
YEN yg dimilikinya dengan mata uang USD maka dia akan mencari bank-bank yang
menawarkan USDJPY paling murah dong. Nah.. kira-kira begitulah proses transaksi
di Interbank Market
Saat
transaksi terjadi maka di harga berapa transaksi itu terjadi kemudian di catat,
lalu system menghitungnya sedemikian rupa yang menghasilkan sebuah nilai tukar
standard. Nilai tukar standard ini kemudian digunakan oleh semua bank-bank yg
berafiliasi di system tsb sebagai patokan standard. Dari patokan standard
inilah kemudian bank bank tsb selanjutnya menentukan rate di bank nya masing-masing.
Nah.. inilah gambaran sederhana bagaimana harga yg kita lihat selama ini di
chart itu terbentuk.
Point
penting ada di dua hal berarti, yaitu... harga akan terbentuk jika:
1.
Ada Harga Penawaran yang ditawarkan
2.
Ada pelaku pasar yg berminat terhadap Nilai Penawaran yg ditawarkan tersebut.
ini
adalah basic atau pondasi dasar yg harus kita pahami jika kita ingin
menganalisa pergerakaan harga. Basic ini sangat jarang dijelaskan diluaran sana.
Padahal jika kita mau menganalisa sessuatu apapun itu maka akan sangat
bermanfaat dan memudahkan proses analisa jika kita mengetahui dasar atau
terbentuknya apa yg kita analisa kan?
Bagaimana
kita bisa mengetahui NP tertinggi atau NP terendah yang ditawarkan saat ini di
Interbank Market? tentu saja kita gak tahu karena akses kita kesana gak ada, tetapi
dengan mengamati data harga yg terbentuk setidaknya kita bisa memetakan NP
tertinggi dan NP terendah yg terjadi lah... cara sederhana adalah dgn mengamati
harga tertinggi dan harga terendah berdasarkan acuan waktu
Dgn
bs band kita bisa lihat NP tertinggi dan NP terendah dari beberapa acuan
waktu.. lihat saja high low nya. Misal bs band mingguan deh... dengan melihat
high dan low di bs band tsb kita tahu bahwa NP tertinggi di xxx dan Nilai
Penawaran terendah di yyy selama 120 jam terakhir, artinya selama 120 jam
terakhir itu NP tertinggi ada xxx dan NP
terendah ada di yyy. Nah masalahnya NP tertinggi dan NP terendah yg kita baca
dari data tsb adalah NP yg disepakati pelaku pasar saja, tidak menggambarkan NP
tertinggi dan NP terendah yg sebenarnya.
Kita
gak mungkin tahu yg sebenarnya karena kita gak punya akses ke sana, lalu apa yg
bisa kita lakukan? ya memproyeksikannya, bagaimana caranya? anda bisa gunakan
bbma mingguan sd +/- 3, kenapa sd +/- 3 ? karena secara statistika itu
menggambarkan sebaran data yg diamati berada di 99.97% nya secara statistika
Nah
setelah kita punya NP tertinggi dan NP terendah berdasarkan data yang ada, lalu
kita juga punya NP tertinggi dan NP terendah berdasarkan proyeksi apa yg kita
lakukan? ya kita gunakan area tsb sebagai patokan lah, patokan untuk apa? ya
entry lah, artinya ketika harga berada di kisaran tsb kita mulai pasang
ancer-ancer ngamatin pergerakan harga lah... kenapa harus di area tsb? ya mikir
bodoh aja, beli di NP terendah dan Jual di NP tertinggi
Lalu
apakah kita langsung sell ketika harga sudah berada di area NP tertinggi dan
kita langsung buy ketika harga berada di area NP terendah? tentu saja
tidak....yg kita lakukan kan mulai mengamati (mengukur, menganalisa, menarik
kesimpulan, menyusun strategy) saat harga ada di area tsb.. mengapa? karena
bisa saja NP penawaran terus ditawarkan lebih tinggi atau NP penawaran terus
ditawarkan lebih rendah dari area-area tsb. Tetapi setidaknya kita diuntungkan
secara waktu dalam menganalisa... karena kita punya patokan kapan mesti mulai
mengamati. Saat harga ada di area area tsb lah seharusnya kita mulai
menggunakan seluruh pemahaman dan keahlian kita dalam mengukur dan menganalisa
pergerakan untuk membuat kesimpulan dan menyusun strategy
Pemahaman
yang mana? baca di forexindo dan kgforexworld. Keahlian pengukuran yg
bagaimana? bejibun caranya sudah diajarkan tinggal baca.. itu ajaa kali yah...
semoga
bermanfaat
KG
sumber : kgforexworld.com
“Kebanyakan mereka tidak mau
mempelajari konsep dasar, yang notabene hanya bisa diperoleh dengan belajar
(membaca) dan saya pikir seorang champ tidak akan melakukan sesuatu yang
dilakukan banyak orang kan?” ~ KG
0 komentar:
Post a Comment