Sudah
hampir tujuh tahun berlalu sejak pertama kali menginjakkan kaki menapaki jalan
untuk berbagi pengetahuan, pengalaman dan pemahaman di komunitas perdagangan
mata uang online. Tujuh tahun itu justru sarat dengan
pembelajaran-pembelajaran, yang justru saya terima saat saya membagikan apa-apa
yang saya pahami. Aneh bin ajaib, sepertinya saya tidak pernah kehabisan bahan
untuk dibagikan. Setiap hari malah berasa semakin banyak yang mesti dibagikan.
Perjalanan
itu juga ternyata menjadikan saya memiliki banyak saudara, saudara yang saya
artikan bak saudara sesungguhnya. Topik pembicaraan kami seringkali diawali
memang tentang perdagangan mata uang online, tetapi lama kelamaan topik-topik
itu bergeser ke masalah kehidupan. Kami yang berbicara memang memiliki warna
kulit, latar belakang pendidikan, agama, suku dan bangsa yang berbeda, tetapi
kami bisa duduk berbicara dengan penuh persaudaraan, saling menghormati dan
saling menghargai tanpa kepentingan apapun. Aneh.
Hari ini
kita akan ngobrolin tentang hal penting, yang berhubungan dengan proses
pembelajaran di komunitas ini. Topik ini sengaja saya coba tulis, untuk menjadi
panduan bagi pembelajar-pembelajar yang sedang mencoba menekuni bisnis
perdagangan mata uang. Sebagaimana proses pembelajaran apapun, di komunitas ini
pun kita memiliki proses-proses atau tahapan-tahapan dalam pembelajaran yang
harus dilalui lah. Secara teknis saya membaginya beberapa tahapan atau fase
lah. Ada 5 fase atau tahapan yang harus dilalui lah. Fase-fase atau
tahapan-tahapan tersebut antara lain:
Fase
Membaca Data Harga
Di fase
ini saya seringkali menganalogikan pembelajar seperti sedang berada pada
tahapan belajar mengeja huruf dan membaca susunan atau gabungan huruf-huruf,
seperti saat di TK dahulu. Tahapan ini adalah tahapan paling penting, yang
menyusun pondasi cara berpikir pembelajar untuk menjadi seorang analis
pergerakan harga. Di tahapan inilah pembelajar seharusnya mempelajari tentang
segala hal yang berhubungan dengan data harga yang nanti dianalisanya.
Di
tahapan ini saya pribadi menyarankan pembelajar untuk mengisi pengetahuan
tentang segala proses dan cikal-bakal terbentuknya harga, tentang bagaimana
data ditampilkan di chart yang akan digunakannya untuk menganalisa nanti,
termasuk segala fasilitas dan bagaimana memanfaatkan platform trading yang
dipakainya. Tujuannya sederhana yaitu agar pembelajar tahu dan memahami data
apa yang akan dianalisanya nanti. Atau mengetahui dengan pasti mengapa
terbentuk begini dan begitu pada data harga yang diamatinya nanti secara ilmiah
dan gak nebak-nebak atau berasumsi semata lah. Kemudian kita juga tahu dan
mahir bagaimana memanfaatkan seluruh fasilitas di platform trading yang dipakai
agar proses analisa yang kita lakukan bisa menjadi lebih cepat.
Menariknya,
dari pengalaman berbagi selama ini. Justru tahapan inilah yang paling dihindari
pembelajar untuk dipelajari. Saya tidak tahu persis awal penyebabnya ini apa,
tetapi setelah berinteraksi dan mencoba menyelami jalan pikiran
pembelajar-pembelajar yang berinteraksi dengan saya. Akhirnya saya menyadari
bahwa Mind set atau cara berpikir mereka, di awal
memutuskan untuk menekuni bisnis perdagangan mata uang lah yang ternyata
mempengaruhinya.
Orang-orang
yang menekuni bisnis ini karena himpitan ekonomi atau memiliki beban awal serta
menaruh harapan cepat di bisnis ini, cenderung untuk mem-bypass semua proses
belajar yang ada. Dan uniknya, fase membaca data harga inilah yang seringkali
mereka lewati. Kenapa dilewati? Karena ternyata dari diskusi dan ngobrol
langsung, saya menyimpulkan bahwa kebanyakan mereka menganggap sudah tahu
dengan hal ini dan menganggapnya tidak terlalu penting untuk dipahami secara
mendalam. Binggo! inilah kesalahan mereka ternyata.
Padahal untuk bisa menganalisa data apapun, pondasi dasarnya adalah kita paham
apa yang mau kita analisa dulu baru kita bisa menganalisa dengan objective.
Fase
Menyusun Data Harga
Pada fase
menyusun data harga ini, saya sering membayangkannya seperti sedang menyiapkan
bumbu dan bahan masakan yang akan saya masak. Artinya agar proses memasak yang
saya lakukan berjalan dengan lancar, saya mesti menyiapkan semuanya dulu. Nah,
dalam menganalisa pergerakan harga maka fase menyusun data ini menjadi penting,
karena hal ini berhubungan langsung dengan apa-apa yang kita pahami di fase
pertama tadi.
Di fase
ini kita menyusun data harga, merapihkan tampilan data yang berserak
acak-acakan di chart, agar kita dapat dengan mudah membaca pergerakan harga tersebut
sesuai dengan pakem atau pemahaman yang kita pahami di fase pertama. Contohnya
kita membuat KG Wave,
menandai highest lowest yang terbentuk, menandai modus-modus yang terbentuk dan lain sebagainya
lah. Tujuannya cuman satu, agar proses analisa dan penyusunan strategy bisa
berlangsung dengan cepat dan termudahkan nantinya.
Belajar
dari pengalaman berbagi selama ini. Fase ini pun fase yang juga sering dianggap
remeh. fase yang sering dianggap sebagai usaha saya untuk ngerjain pembelajar
karena saya membebani mereka dengan banyak tugas menggambar, begitu yang saya
tangkap dari sebagian besar orang-orang yang saya kenal langsung lah. Kadang
saya merasa aneh sendiri sama manusia-manusia jaman sekarang, diajarin biar
mahir kok malah dituduh ngerjain dan ngebebanin. hehehehe.
Tapi
apapun itu, fase ini penting karena ini juga tahapan dimana kita sebenarnya di
latih memiliki keahlian untuk menyusun data yang akan kita analisa nanti dengan
cepat dan tepat. Karena kecepatan kita dalam menyiapkan data yang akan kita
analisa juga menjadi salah satu faktor penting di bisnis ini. Bayangkan, karena
kita lelet dan teledor dalam menyusun data, kita kemungkinan bisa kehilangan
moment-moment entry yang baik.
Fase
Mengukur Data Harga
Pada fase
ini kita belajar bagaimana memaksimalkan analisa yang kita lakukan dengan
memiliki kemampuan pengukuran yang mumpuni lah. Dalam keseharian saya
seringkali menganalogikan fase ini dengan kegiatan memperkirakan cuaca lah.
Untuk bisa memperkirakan cuaca hari ini dengan baik ada banyak variabel yang
digunakan untuk menentukan apakah kecenderungan hari ini akan hujan, panas,
mendung, berangin dan sebagainya.
Nah,
kemampuan membaca dan pemahaman si analis terhadap satuan yang digunakan
variabel-varibel yang digunakannya sebagai bahan analisa menjadi penting.
Misalnya tekanan udara hari ini 23 Bar, kecepatan angin 32 knot dan lain
sebagainya lah. Dengan membacanya si analis cuaca sudah tahu dan terbayang di
pikirannya apa yang terjadi pada tekanan udara, kecepatan angin dan sebagainya.
Kemampuan
kita dalam memahami teknik-teknik pengukuran yang ada dan bagaimana menggunakan
atau mengaplikasikan pengukuran tersebut menjadi sangat vital. Karena
teknik-teknik pengukuran yang kita aplikasikan dalam analisa yang kita lakukan
nanti itu, adalah informasi-informasi tambahan yang akan kita gunakan untuk
menganalisa dan mengambil kesimpulan dari data harga yang kita analisa nanti.
Konyolnya
dari pengalaman selama ini, saya selalu ditertawakan ketika menerangkan
dasar-dasar teknik pengukuran yang dapat di pakai atau dimanfaatkan dalam
menganalisa pergerakan harga. “Gak perlu teori Kang, cukup kasih tahu posisi
seperti gimana, saya harus Buy atau Sell!“, kurang lebih beginilah kalimat
yang sering saya dengar dari banyak pembelajar baru. Padahal tujuannya
dikenalkan cara-cara pengukuran tersebut adalah agar mereka paham dengan apa
yang mereka gunakan sebagai alat bantu analisa, yang akan mereka pakai nanti. Type begini banyak banget saya temukan
selama perjalanan berbagi hampir tujuh tahun ini. Meminjam istilah guru saya
dalam menyebut orang-orang type begini, saya sering bercanda
dengan mengatakan mereka sebagai orang-orang “Bodo tapi ngajago!“.
Fase
Menganalisa Data Harga
Fase ini
adalah fase atau tahapan yang paling riskan. saya menyebutnya riskan karena
disinilah ujian sesungguhnya bagi seorang analis yang sebenarnya. Kemampuan
seorang analis di uji disini, karena disinilah akan terlihat kemampuan sang
analis dalam mengolah informasi-informasi yang diperolehnya dan menjadikannya
sebuah kesimpulan yang bisa dipertanggung-jawabkan secara logis. Ketidakmampuan
sang analis dalam mengolah data dan informasi yang ada, akan menyebabkan buruknya
kesimpulan yang dihasilkan. Kemampuan analis dalam menganalisa di fase ini
hanya bisa diperoleh dengan satu cara, yaitu melakukan analisa. Semakin sering
kita melakukan tahapan ini maka kemampuan kita dalam mengolah informasi semakin
terlatih. Kita mampu memilah informasi mana yang bagus dan bisa dipakai, serta
mampu memilah mana informasi yang tidak bagus atau tidak layak digunakan.
Fase
Menyusun Strategi Trading
Fase ini
adalah tahapan yang seringkali dianggap sederhana dan paling simple dari semua
tahapan tadi. Padahal tahapan inilah yang sangat membutuhkan kemampuan maksimal
dari seorang analis, untuk menghasilkan sebuah strategi yang jitu dan memiliki
resiko kecil, dengan berbekal semua informasi dan kesimpulan yang dimilikinya
tadi. Kesalahan penyusunan strategi akan membuat kita kehilangan modal, tetapi
tepatnya strategi yang kita susun tentunya akan menghasilkan keuntungan.
Kemampuan sang analis dalam menyusun strategy ini pun tidak bisa diperoleh
hanya dengan membaca, tetapi butuh jam terbang. Semakin sering kita menyusun
strategy maka kemampuan kita pun akan semakin terlatih.
Nah,
itulah sedikit fase-fase yang saya kenali dan seharusnya dilalui oleh semua
pemula yang memutuskan untuk menggeluti bisnis perdagangan mata uang. Bisnis
ini menurut saya membutuhkan pemahaman dan keahlian sekaligus. Bisnis ini bukan
bisnis yang dapat dikuasai dengan cepat dan singkat. Bisnis ini butuh investasi
waktu dan keinginan kita untuk mempelajarinya. Pertanyaannya maukah kita
membayar investasi waktu dan keinginan untuk belajar itu?. Demikian dari saya,
semoga bermanfaat. Terimakasih.
(Original posted by KG in Artikel On October 19, 2014)
Source :
http://lemurianfx.com/dimana-fase-anda-saat-ini/
“Kebanyakan mereka tidak mau mempelajari konsep dasar, yang notabene hanya bisa diperoleh dengan belajar (membaca) dan saya pikir seorang champ tidak akan melakukan sesuatu yang dilakukan banyak orang kan?” ~ KG
0 komentar:
Post a Comment