Tuesday 7 June 2016

Dimana Fase Anda Saat Ini by KG

Sudah hampir tujuh tahun berlalu sejak pertama kali menginjakkan kaki menapaki jalan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman dan pemahaman di komunitas perdagangan mata uang online. Tujuh tahun itu justru sarat dengan pembelajaran-pembelajaran, yang justru saya terima saat saya membagikan apa-apa yang saya pahami. Aneh bin ajaib, sepertinya saya tidak pernah kehabisan bahan untuk dibagikan. Setiap hari malah berasa semakin banyak yang mesti dibagikan.

Perjalanan itu juga ternyata menjadikan saya memiliki banyak saudara, saudara yang saya artikan bak saudara sesungguhnya. Topik pembicaraan kami seringkali diawali memang tentang perdagangan mata uang online, tetapi lama kelamaan topik-topik itu bergeser ke masalah kehidupan. Kami yang berbicara memang memiliki warna kulit, latar belakang pendidikan, agama, suku dan bangsa yang berbeda, tetapi kami bisa duduk berbicara dengan penuh persaudaraan, saling menghormati dan saling menghargai tanpa kepentingan apapun. Aneh.

Hari ini kita akan ngobrolin tentang hal penting, yang berhubungan dengan proses pembelajaran di komunitas ini. Topik ini sengaja saya coba tulis, untuk menjadi panduan bagi pembelajar-pembelajar yang sedang mencoba menekuni bisnis perdagangan mata uang. Sebagaimana proses pembelajaran apapun, di komunitas ini pun kita memiliki proses-proses atau tahapan-tahapan dalam pembelajaran yang harus dilalui lah. Secara teknis saya membaginya beberapa tahapan atau fase lah. Ada 5 fase atau tahapan yang harus dilalui lah. Fase-fase atau tahapan-tahapan tersebut antara lain:

Fase Membaca Data Harga
Di fase ini saya seringkali menganalogikan pembelajar seperti sedang berada pada tahapan belajar mengeja huruf dan membaca susunan atau gabungan huruf-huruf, seperti saat di TK dahulu. Tahapan ini adalah tahapan paling penting, yang menyusun pondasi cara berpikir pembelajar untuk menjadi seorang analis pergerakan harga. Di tahapan inilah pembelajar seharusnya mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan data harga yang nanti dianalisanya.

Di tahapan ini saya pribadi menyarankan pembelajar untuk mengisi pengetahuan tentang segala proses dan cikal-bakal terbentuknya harga, tentang bagaimana data ditampilkan di chart yang akan digunakannya untuk menganalisa nanti, termasuk segala fasilitas dan bagaimana memanfaatkan platform trading yang dipakainya. Tujuannya sederhana yaitu agar pembelajar tahu dan memahami data apa yang akan dianalisanya nanti. Atau mengetahui dengan pasti mengapa terbentuk begini dan begitu pada data harga yang diamatinya nanti secara ilmiah dan gak nebak-nebak atau berasumsi semata lah. Kemudian kita juga tahu dan mahir bagaimana memanfaatkan seluruh fasilitas di platform trading yang dipakai agar proses analisa yang kita lakukan bisa menjadi lebih cepat.

Menariknya, dari pengalaman berbagi selama ini. Justru tahapan inilah yang paling dihindari pembelajar untuk dipelajari. Saya tidak tahu persis awal penyebabnya ini apa, tetapi setelah berinteraksi dan mencoba menyelami jalan pikiran pembelajar-pembelajar yang berinteraksi dengan saya. Akhirnya saya menyadari bahwa Mind set atau cara berpikir mereka, di awal memutuskan untuk menekuni bisnis perdagangan mata uang lah yang ternyata mempengaruhinya.

Orang-orang yang menekuni bisnis ini karena himpitan ekonomi atau memiliki beban awal serta menaruh harapan cepat di bisnis ini, cenderung untuk mem-bypass semua proses belajar yang ada. Dan uniknya, fase membaca data harga inilah yang seringkali mereka lewati. Kenapa dilewati? Karena ternyata dari diskusi dan ngobrol langsung, saya menyimpulkan bahwa kebanyakan mereka menganggap sudah tahu dengan hal ini dan menganggapnya tidak terlalu penting untuk dipahami secara mendalam. Binggo! inilah kesalahan mereka ternyata. Padahal untuk bisa menganalisa data apapun, pondasi dasarnya adalah kita paham apa yang mau kita analisa dulu baru kita bisa menganalisa dengan objective.

Fase Menyusun Data Harga
Pada fase menyusun data harga ini, saya sering membayangkannya seperti sedang menyiapkan bumbu dan bahan masakan yang akan saya masak. Artinya agar proses memasak yang saya lakukan berjalan dengan lancar, saya mesti menyiapkan semuanya dulu. Nah, dalam menganalisa pergerakan harga maka fase menyusun data ini menjadi penting, karena hal ini berhubungan langsung dengan apa-apa yang kita pahami di fase pertama tadi.

Di fase ini kita menyusun data harga, merapihkan tampilan data yang berserak acak-acakan di chart, agar kita dapat dengan mudah membaca pergerakan harga tersebut sesuai dengan pakem atau pemahaman yang kita pahami di fase pertama. Contohnya kita membuat KG Wave, menandai highest lowest yang terbentuk, menandai modus-modus yang terbentuk dan lain sebagainya lah. Tujuannya cuman satu, agar proses analisa dan penyusunan strategy bisa berlangsung dengan cepat dan termudahkan nantinya.

Belajar dari pengalaman berbagi selama ini. Fase ini pun fase yang juga sering dianggap remeh. fase yang sering dianggap sebagai usaha saya untuk ngerjain pembelajar karena saya membebani mereka dengan banyak tugas menggambar, begitu yang saya tangkap dari sebagian besar orang-orang yang saya kenal langsung lah. Kadang saya merasa aneh sendiri sama manusia-manusia jaman sekarang, diajarin biar mahir kok malah dituduh ngerjain dan ngebebanin. hehehehe.

Tapi apapun itu, fase ini penting karena ini juga tahapan dimana kita sebenarnya di latih memiliki keahlian untuk menyusun data yang akan kita analisa nanti dengan cepat dan tepat. Karena kecepatan kita dalam menyiapkan data yang akan kita analisa juga menjadi salah satu faktor penting di bisnis ini. Bayangkan, karena kita lelet dan teledor dalam menyusun data, kita kemungkinan bisa kehilangan moment-moment entry yang baik.

Fase Mengukur Data Harga
Pada fase ini kita belajar bagaimana memaksimalkan analisa yang kita lakukan dengan memiliki kemampuan pengukuran yang mumpuni lah. Dalam keseharian saya seringkali menganalogikan fase ini dengan kegiatan memperkirakan cuaca lah. Untuk bisa memperkirakan cuaca hari ini dengan baik ada banyak variabel yang digunakan untuk menentukan apakah kecenderungan hari ini akan hujan, panas, mendung, berangin dan sebagainya.

Nah, kemampuan membaca dan pemahaman si analis terhadap satuan yang digunakan variabel-varibel yang digunakannya sebagai bahan analisa menjadi penting. Misalnya tekanan udara hari ini 23 Bar, kecepatan angin 32 knot dan lain sebagainya lah. Dengan membacanya si analis cuaca sudah tahu dan terbayang di pikirannya apa yang terjadi pada tekanan udara, kecepatan angin dan sebagainya.

Kemampuan kita dalam memahami teknik-teknik pengukuran yang ada dan bagaimana menggunakan atau mengaplikasikan pengukuran tersebut menjadi sangat vital. Karena teknik-teknik pengukuran yang kita aplikasikan dalam analisa yang kita lakukan nanti itu, adalah informasi-informasi tambahan yang akan kita gunakan untuk menganalisa dan mengambil kesimpulan dari data harga yang kita analisa nanti.

Konyolnya dari pengalaman selama ini, saya selalu ditertawakan ketika menerangkan dasar-dasar teknik pengukuran yang dapat di pakai atau dimanfaatkan dalam menganalisa pergerakan harga. “Gak perlu teori Kang, cukup kasih tahu posisi seperti gimana, saya harus Buy atau Sell!“, kurang lebih beginilah kalimat yang sering saya dengar dari banyak pembelajar baru. Padahal tujuannya dikenalkan cara-cara pengukuran tersebut adalah agar mereka paham dengan apa yang mereka gunakan sebagai alat bantu analisa, yang akan mereka pakai nanti. Type begini banyak banget saya temukan selama perjalanan berbagi hampir tujuh tahun ini. Meminjam istilah guru saya dalam menyebut orang-orang type begini, saya sering bercanda dengan mengatakan mereka sebagai orang-orang “Bodo tapi ngajago!“.

Fase Menganalisa Data Harga
Fase ini adalah fase atau tahapan yang paling riskan. saya menyebutnya riskan karena disinilah ujian sesungguhnya bagi seorang analis yang sebenarnya. Kemampuan seorang analis di uji disini, karena disinilah akan terlihat kemampuan sang analis dalam mengolah informasi-informasi yang diperolehnya dan menjadikannya sebuah kesimpulan yang bisa dipertanggung-jawabkan secara logis. Ketidakmampuan sang analis dalam mengolah data dan informasi yang ada, akan menyebabkan buruknya kesimpulan yang dihasilkan. Kemampuan analis dalam menganalisa di fase ini hanya bisa diperoleh dengan satu cara, yaitu melakukan analisa. Semakin sering kita melakukan tahapan ini maka kemampuan kita dalam mengolah informasi semakin terlatih. Kita mampu memilah informasi mana yang bagus dan bisa dipakai, serta mampu memilah mana informasi yang tidak bagus atau tidak layak digunakan.

Fase Menyusun Strategi Trading
Fase ini adalah tahapan yang seringkali dianggap sederhana dan paling simple dari semua tahapan tadi. Padahal tahapan inilah yang sangat membutuhkan kemampuan maksimal dari seorang analis, untuk menghasilkan sebuah strategi yang jitu dan memiliki resiko kecil, dengan berbekal semua informasi dan kesimpulan yang dimilikinya tadi. Kesalahan penyusunan strategi akan membuat kita kehilangan modal, tetapi tepatnya strategi yang kita susun tentunya akan menghasilkan keuntungan. Kemampuan sang analis dalam menyusun strategy ini pun tidak bisa diperoleh hanya dengan membaca, tetapi butuh jam terbang. Semakin sering kita menyusun strategy maka kemampuan kita pun akan semakin terlatih.

Nah, itulah sedikit fase-fase yang saya kenali dan seharusnya dilalui oleh semua pemula yang memutuskan untuk menggeluti bisnis perdagangan mata uang. Bisnis ini menurut saya membutuhkan pemahaman dan keahlian sekaligus. Bisnis ini bukan bisnis yang dapat dikuasai dengan cepat dan singkat. Bisnis ini butuh investasi waktu dan keinginan kita untuk mempelajarinya. Pertanyaannya maukah kita membayar investasi waktu dan keinginan untuk belajar itu?. Demikian dari saya, semoga bermanfaat. Terimakasih.

(Original posted by KG in Artikel On October 19, 2014)
Source : http://lemurianfx.com/dimana-fase-anda-saat-ini/


“Kebanyakan mereka tidak mau mempelajari konsep dasar, yang notabene hanya bisa diperoleh dengan belajar (membaca) dan saya pikir seorang champ tidak akan melakukan sesuatu yang dilakukan banyak orang kan?” ~ KG

0 komentar:

Post a Comment