Kemana arah harga bergerak sebetulnya mengikuti jenis transaksi yang
mendominasi Forex Market tersebut. Simple-nya begini, Traders itu kan sangat
banyak jumlahnya.. nah kemana harga bergerak (Up atau Down) itu tergantung
besarnya jenis transaksi yang terjadi saat itu. Jadi, katakan jumlah volume
transaksi Buy USDJPY lebih besar daripada jumlah volume transaksi Sell USDJPY,
atau bisa juga kita katakan jumlah yang membutuhkan mata uang USD lebih besar
dibandingkan dengan yang membutuhkan mata uang JPY maka nilai tukar mata uang
USDJPY saat itu akan bergerak naik (Up), dan jika sebaliknya maka nilai tukar
mata uang USDJPY akan bergerak turun (Down). Sederhana kan proses nya ?
hehehehehehehehe
Sekarang
makin jelas kan kenapa harga bergerak. Traders lah penggeraknya yang bertindak
sebagai penjual (yang menawarkan) dan pembeli (yang membutuhkan).. Jika tidak
ada transaksi, maka harga juga tidak berubah, iya nggak ? hehehehehehehehe iya
dong... please deh !!!
Sekarang
kita sedikit melirik kerjaannya Central bank. Central bank seperti telah saya
sampaikan sebelumnya, bertugas untuk mengontrol nilai tukar mata uang negaranya
untuk selalu dapat berada dalam batas-batas yang telah mereka tentukan.
Pengontrolan ini dilakukan untuk menjaga agar nilai tukar mata uang nya tetap
berada pada nilai yang menguntungkan bagi negaranya. Artinya, kebijakan Central
Bank akan dipengaruhi oleh kepentingan dan kebijakan negaranya, dimana
kepentingan dan kebijakan ini akan sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi
fundamental pada negara tersebut. Contohnya, YEN Jepang deh, saya contohin Yen
karena Central Bank Jepang (BOJ) ini yang kerjaannya ribet banget dibandingin
Central Bank negara lain. BOJ ini punya tugas mengontrol nilai tukar mata uang
untuk menjaga nilai tukarnya dalam posisi yang menguntungkan untuk negara dan
kepentingan-kepentingannya. Kita tahu Jepang adalah negara peng-export, artinya
pendapatan utama negara ini diperoleh dari hasil export industri di negaranya.
yang namanya dagang kan berarti harus bersaing harga nya tuh, nah... bayangkan
jika nilai tukar mata uang YEN sangat kuat terhadap mata uang lain, apa jadinya
? Tentu saja barang-barang produksinya akan berharga mahal dan ini akan
menurunkan daya beli terhadap barang-barang produksi mereka. Penurunan daya
beli akan menyebabkan menurunnya pendapatan, simple kan. Disinilah Central Bank
bertugas sebagai pengontrol, jadi apabila nilai tukar mata uang YEN terlalu
kuat BOJ akan melakukan tindakan untuk membuat nilai tukar mata uangnya kembali
pada kisaran atau batas batas yang telah mereka tetapkan.
Sederhananya
begitu deh, tetapi tetap kontrol yang dapat atau bisa dilakukan Central Bank
sebuah negara terhadap nilai tukar mata uangnya sangat tergantung
kondisi-kondisi fundamental negara tersebut itu sendiri. Contohnya yah
Indonesia lah sepuluh tahun yang lalu, BI tidak mampu mengontrol nilai tukar
mata uang Rupiah sehingga rupiah melemah sedemikian hebatnya saat itu. Kenapa
BI tidak memiliki kemampuan saat itu untuk mengontrol nilai tukar mata uang
Rupiah adalah dikarenakan kondisi-kondisi fundamental yang terjadi di Indonesia
juga.
Makin
jelas sekarang kan keterlibatan kedua kelompok Pelaku Forex Market yang telah
saya sebutkan, begitulah kira-kira gambaran ringkasnya.....
sumber :
http://kg-forex-analysis.blogspot.co.id/
“Kebanyakan mereka tidak mau mempelajari konsep dasar, yang notabene hanya bisa diperoleh dengan belajar (membaca) dan saya pikir seorang champ tidak akan melakukan sesuatu yang dilakukan banyak orang kan?” ~ KG
0 komentar:
Post a Comment